Bidadari Tak Bersayap
Jika kita membayangkan bidadara itu sangatlah cantik dan di hiasi sayap cantik di punggungnya. Tetapi lain halnya dengan teh cici, sosok bidadari tak bersayap ini yang sangatlah baik, sabar dan tanpa pamrih meminta atau di kasihanin.
Teh cici hidup dengan keluarga kecilnya dengan 3 anak dan 1 adik laki-lakinya, dan dia menghidupi keluarga kecilnya itu dari pekerjaan dia yang hanya seorang ojek kepasar untuk mengantar ibu-ibu belanja dengan motor bututnya.
Saat ditanya sang suami kemana, dia hanya diam tanpa berkata-kata. Teh cici tidak pernah mengeluh, tetapi keadaan dan kehidupannya membuat hari kita terenyuh.
Kita lihat dari keadaan tempat tinggal rumah nya dia, yang tidak mempunyai daun pintu dan rumah yang di tunjang agar tidak roboh, ruang tengah yang sudah pada hancur temboknya, kamar mandi yang tidak layak huni, bahkan dapurpun dia tidak memiliki sedikitpun tempat yang bersih. Rumah itu tidak layak huni tetapi karena dia tidak memiliki tempat tinggal lagi, dengan sangat terpaksa dia terima kehidupan yang perih ini dengan di temanin motor butut yang sering mogok kalau mau mengantar tetangganya kepasar.
Teh cici pernah menolong saya ketika dompet saya jatuh, dan saat dia mau di kasih uang di menolak dan langsung pergi karena dia berkata kalau mendapatkan uang itu dengan kerja keras bukan hasil minta-minta ataupun mengharap dari orang lain.
Ketika itu saya bertanya dengan apa dia berbuka puasa nanti? Tetapi dia hanya tersenyum dan dia mengucapkan alhamdulillah ada yang penting bisa di makan dan halal. Maka dari itu saya terpikirkan bagaimana jika dengan kurma hijra, kurma dambaan semua orang dan bahkan saya berpikir dengan memberi makan orang berpuasa maka pahala nya besar banget, apalagi orang yang tidak mampu dan sudah selayaknya saya bantu.
Pertemuan yang tidak di sengaja dengannya dari mulai saya bertanya mencari rumah pak suryono akhirnya bertemu dengan orang baik ini. Terima kasih ya allah dengan jalan mu aku bisa mengucapkan terimakasih dan melihat dengan kepala ku sendiri bahwasanya orang yang paling baik itu dan hati seperti malaikat sedang kau berikan ujian yang sangat berat.
Dikutip dari buku “Menjadi Manusia Luhur” yang ditulis Arjuna Wibowo, pada suatu hari Rasulullah Saw ditanya oleh sahabat beliau: “Ya Rasulullah, siapakah manusia yang paling dicintai Allah dan apakah perbuatan yang paling dicintai Allah? Rasulullah Saw menjawab:
“Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah manusia yang paling banyak bermanfaat dan berguna bagi manusia yang lain. Sedangkan perbuatan yang paling dicintai Allah adalah memberikan kegembiraan kepada orang lain atau menghapus kesusahan orang lain, atau melunasi utang orang yang tidak mampu untuk membayarnya, atau memberi makan kepada mereka yang sedang kelaparan dan jika seseorang itu berjalan untuk menolong orang yang sedang kesusahan itu lebih aku sukai daripada beri’tikaf di masjidku ini selama satu bulan.” (HR. Thabrani).
Semoga keberkahan bersama kurma hijra dapat meringankan kelaparan saat dia berbuka puasa nanti, hijrah menjadi orang baik tidak harus menjadi kaya dulu tetapi mulai saat ini dalam keadaan apapun.
#kurmadeglet #kurmatangkai #kurmatunisia #30haripenuhberkah #hijra30haripenuhberkah
©2020 Insight First Consulting 2017 | Kurma Hijra | Boudjebel